Advertisement

Promo November

Resmi Dibentuk, Sekber Pariwisata Diminta Bereskan Masalah Tarif Nuthuk di Sektor Wisata

Yosef Leon
Selasa, 03 September 2024 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Resmi Dibentuk, Sekber Pariwisata Diminta Bereskan Masalah Tarif Nuthuk di Sektor Wisata Ilustrasi Satgas Saber Pungli mengecek titik parkir di Kawasan Gumaton. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menyebut keberadaan Sekretariat Bersama (Sekber) Pariwisata yang dibentuk beberapa waktu lalu salah satu fungsinya yakni menekan fenomena tarif nuthuk atau menaikkan harga melebihi ketentuan yang sering terjadi di musim liburan.

Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan fenomena tarif nuthuk memang kerap terjadi saat musim liburan wisatawan.

Advertisement

Namun, semakin lama kejadiannya semakin berkurang. Pada saat libur Lebaran lalu tidak ada laporan soal hal tersebut, tetapi kewaspadaan dan antisipasi harus terus digencarkan.  "Makanya perlu kolaborasi semua pihak agar masalah nuthuk ini bisa dihilangkan," katanya, Selasa (3/8/2024). 

Sekber Pariwisata merupakan lembaga yang diisi oleh para pelaku industri pariwisata yang diharapkan menjadi wadah bersama bagi seluruh pelaku usaha pariwisata, mulai dari hotel, restoran, hingga UMKM, untuk saling bertukar informasi dan berkoordinasi.

Beny menyebut, peran Sekber Pariwisata nantinya bisa saling mengisi dengan lembaga lain yang mengurusi sektor tersebut, sehingga tidak terjadi tumpang tindih satu sama lain.

BACA JUGA: Viral Juru Parkir Ilegal di Sekitar TBY Jogja Nuthuk Tarif

Selain itu mereka juga diminta untuk menangkap peluang dari kehadiran proyek infrastruktur yang beberapa waktu ke depan akan operasional di DIY.  "Tugas pertama Sekber mengoordinasi semua potensi yang ada sekaligus mengevaluasi yang sudah dilakukan untuk instrospeksi kebaikan ke depan," jelasnya. 

Targetnya tidak hanya kunjungan wisatawan atau mendongkrak belanja wisatawan saja, tetapi juga memperpanjang lama tinggal wisatawan sehingga pertukaran uang di wilayah setempat bisa semakin banyak dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. 

"Kolaborasi antara asosiasi pariwisata dan turunannya, ada PHRI, ASITA dan lain sebagainya supaya lebih kompak dan saling mengisi antar kebutuhan pelaku pariwisata dengan pemerintah daerah supaya bersama menangkap peluang di bidang pariwisata," ujar Beny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement